Ketika sebagian besar lembaga keuangan mengalami “distorsi” dalam menyalurkan kredit justru PT BPR Durian Mandiri sebaliknya. Tahun buku 2021 BPR Durian Mandiri berhasil melakukan ekspansi kreditnya dengan baik. Total asset tercapai Rp 15,61 Miliar, realisasi Kredit sebanyak Rp 10,65 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 11,90 Miliar dan Laba bersih usaha sebesar Rp 340 Juta.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan total asset dan pendapatan. Ada yang memilih jalan aman menaikan modal, dana pihak ketiga dan pula yang memilih langkah berani dengan melakukan ekspansi kredit. PT BPR Durian Mandiri mencoba mengkolabrasi ketiga langkah tersebut, assetnya bertambah, kreditnya meningkat dan Dana Pihak Ketiganyapun bertambah. Sementara itu kualitas assetpun terpantau kian membaik seiring menurunnya ratio Non Perfomance Loan ratio BOPO.
“Alhamdulilah tahun 2021 kinerja PT BPR Durian Mandiri jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020 yang lalu. Seluruh indicator kinerja bertumbuh double digit. Total asset tercatat sebanyak Rp 15,61 Miliar, realisasi kredit sebanyak Rp 10,65 Miliar, Dana Pihak Ketiga sebanyak Rp 11,90 Miliar. Sementara itu kualitas assetpun kian membaik. Buktinya ratio kredit bermasalah Netto turun menjadi 1,99 persen, ratio BOPO melorot hingga ke angka 85,27 persen dan laba bersih usaha meningkat dari Rp 309 juta ditahun 2020 naik menjadi Rp 340 Juta diakhir tahun 2021 atau tumbuh 9,84 persen secara year on year”, ujar Direktur Utama PT BPR Durian Mandiri Marnis Ahmad yang didampingi Direkturnya Irna Novida.
Menurut Marnis Ahmad, pertumbuhan double digit sudah menjadi target bersama yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank. Untuk mencapai itu sejumlah langkah strategis dilakukan termasuk memaksimalkan setiap potensi yang ada. Baik dalam menghimpun dana maupun dalam menyalurkan kredit. Alhamdulillah senario itu berjalan dengan baik, Asset bertumbuh, Kredit meningkat dan Dana Pihak Ketiga pun bertumbuh. Semua indicator ini bertumbuh double digit secara year on year.
Asset, Dana dan Biaya
Dari audit yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Bustaman, Ezeddin & Putranto Per 31 Desember 2021 tercatat total asset PT BPR Durian Mandiri sebanyak Rp 15,61 Miliar. Realisasi asset ini tercapai 109,06 persen dari target yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank. Selain melampaui target, realisasi asset ini juga bertumbuh 12,24 persen secara year on year.
Merangkak naiknya kinerja asset ditopang oleh tiga sektor utama. Penambahan modal oleh awner, berhasilnya ekspansi kredit dengan baik dan terus meningkatnya Dana Pihak Ketiga. Hingga akhir tahun 2021 tercatat Total dana pihak ketiga yang mampu dihimpun sebanyak Rp 11,90 Miliar. Dari dua produk penghimpun dana, keduanya sama sama menghasilkan pertumbuhan. Total dana tabungan yang mampu dihimpun tercatat sebanyak Rp 7,29 Miliar dan dana deposito sebanyak Rp 4,61 Miliar.
Meningkatnya Dana Pihak Ketiga tentulah berdampak pada peningkatan beban bunga. Total beban bunga kontraktual selama tahun 2021 tercatat sebanyak Rp 401 juta sedangkan beban operasional hingga akhir Desember 2021 tercatat sebanyak Rp 2,19 Miliar. “Beban bunga dan operasional memang meningkat, namun peningkatnya masih jauh berada dibawah pertumbuhan kredit”, ujar Marnis Ahmad.
Kredit dan Pendapatan
Realisasi kredit merupakan pengkontribusi pertumbuhan terbesar bagi PT BPR Durian Mandiri ditahun 2021. Hingga akhir Desember 2021 tercatat total kredit yang disalurkan sebanyak Rp 10,65 Miliar. Realisasi kredit ini tercapai 119,06 persen dari target yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank. Selain melampaui target, realisasi kredit ini juga bertumbuh 27,82 persen secara year on year.
Naik cukup tingginya realisasi kredit tentulah berdampak positif bagi pendapatan. Per 31 Desember 2021 tercatat total pendapatan bunga kontraktual sebanyak Rp 2,42 Miliar atau tumbuh 16,13 persen secara year on year. Sementara itu pendapatan lainnya tercatat sebanyak Rp 151 juta. ”Secara akumulasi total pendapatan yang mampu dibukukan selama tahun 2021 tercatat sebanyak Rp 2,57 Miliar atau tumbuh 15,04 persen secara year on year”, ujar Marnis Ahmad.
NPL, BOPO dan Laba
Sukses dalam melakukan ekspansi juga berhasil diimbangi dengan peningkatan kualitas kredit. Buktinya, ketika realisasi kredit bertumbuh 27,82 persen secara year on year sebaliknya ratio kredit bermasalah berhasil diturunkan. Hingga 31 Desember 2021 tercatat ratio Non Performance Loan Netto turun menjadi 1,99 persen. Artinya, dari Rp 10,65 Miliar kredit yang disalurkan 98,01 persenya berada dalam status sehat dan lancar.
Selain kualitas kredit yang berbilang bagus, pengendalian biaya selama taun 2021 juga berjalan dengan efisien dan efektif. Buktinya, ratio Biaya Operasional berbanding Pendapatan Operasional (BOPO) berhasil diturunkan secara year on year. Tahun 2021 ini tercatat ratio BOPO sebesar 85,27 persen. Capaian BOPO ini juga menurun secara year on year.
“Asset yang bertumbuh, Kredit yang meningkat, NPL yang menurun dan BOPO yang mengecil membuat kinerja laba tertopang naik. Laba bersih usaha berhasil ditingkat dari Rp 309 juta ditahun 2020 naik menjadi Rp 340 Juta ditahun 2021 atau tumbuh 9,84 persen secara year on year”, ujar Marnis Ahmad.
Dari data yang dimiliki Harian Pagi Padang Ekspres, PT BPR Durian Mandiri merupakan salah satu BPR yang beroperasional di Kota Sawahlunto. BPR yang dikomandoi dua direktris ini dalam lima tahun terakhir terlihat konsisten berkinerja bagus. Selain total asset yang terus merangkak naik, laba yang mampu dibukukan setiap tahunnya pun terbilang “tebal”.
“Alhamdulilah tahun 2021 sudah mampu kita lewati dengan baik seusai dengan rencana yang kita harapkan. Terima kasih untuk dukungannya selama ini, terutama untuk nasabah setia kami dan team work yang sudah bekerja keras. Semoga ditahun 2022 ini BPR Durian Mandiri bisa jauh lebih baik lagi”, tukas Marnis Ahmad. (two)