
Sebagai bentuk kepedulian, Kapolres Sawahlunto AKBP Purwanto Hari Subekti beserta jajaran kembali membesuk Arif Munandar, 26, di RSUD Sawahlunto. Arif mengalami kritis dalam kasus ledakan tambang batu bara di kawasan Talawi para Jumat (9/12).
Hingga kini Arif masih menjalai perawatan secara intensif dan belum dapat dimintai keterangannya untuk kepentingan penyelidikan. Sebagaimana diketahui Arif Munandar tercatat sebagai warga Nagari Bukitbual, Kecamatan Koto VI, Kabupaten Sijunjung.
Ia salah satu korban selamat di antara tiga rekan lainnya. Namun kondisinya justru yang terburuk akibat mengalami luka bakar cukup serius mencapai hampir 24 persen.
Sehingga di saat tiga rekannya, Basir, Turisman, dan Triyono sudah dapat kembali pulang setelah mendapat penanganan medis di RSUD Sawahlunto, Arif Munandar harus tetap tinggal di rumah sakit untuk menjalani proses rawatan dan pemulihan.
Kapolres Sawahlunto AKBP Purwanto Hari Subekti menuturkan pihaknya menyatakan turut prihatin atas musibah tersebut. Bahkan dalam kasus ledakan tambang batu bara itu menewaskan sebanyak 10 orang pekerja, dan 4 orang dilarikan ke RSUD Sawahlunto.
“Saat ini tercatat 1 orang dari 3 korban selamat, yakni atas nama Arif Munandar, masih dirawat di ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Sawahlunto,” ujarnya.
Kapolres juga menyampaikan pesan kepada korban beserta keluarga untuk senantiasa semangat supaya cepat sembuh, dan bersabar menerima semuanya sebagai bentuk ujian dari Allah SWT.
Kepada pihak rumah sakit dan pihak-pihak terkait lainnya pun diminta untuk selalu berkoordinasi, serta berkolaborasi dalam memberikan penanganan lebih lanjut secara maksimal pada korban.
“Para korban telah mendapatkan penanganan sangat baik oleh tim medis RSUD Sawahlunto yang berkompeten dan profesional, sehingga semuanya bisa terselesaikan dengan baik,” ujar Purwanto.
Ditegaskannya lebih lanjut, pihak kepolisian akan terus menelusuri dan melakukan proses penyidikan atas kasus ledakan lobang tambang batubara milik PT Nusa Alam Lestari (PT. NAL) di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto tersebut.
Sebagai bentuk keseriusan pihak penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap 5 orang saksi. Lima orang saksi tersebut meliputi kepala teknik tambang, operator lori, teknis listrik, satu orang dari korban selamat, ditambah seorang saksi mata yang berada di luar (dekat pintu lubang).
Dikatakannya, pemeriksaan kepada lima orang saksi tersebut masih terkait kronologi kejadian awal ledakan. Berikut mengetahui stantar penerapan SOP, dan pemberian safety dari perusahaan terhadap pekerja. Dugaan sementara penyebab ledakan, karena adanya letupan yang disebakan gas metana dari dalam lubang tambang.
Untuk melengkapi keterangan para saksi demi kepentingan penyelidikan, Polres Sijunjung juga akan memintai keterangan saksi korban selamat atas nama Arif Munandar. Namun kondisi fisik korban masih belum kondusif, ditambah pertimbangan secara kejiwaan belum stabil.
“Kita masih fokus mengawal proses perawatan terhadap Arif Munandar di RSUD Sawahlunto. Setelah dinyatakan membaik, barulah nanti dapat diimpun keterangan lanjutan dari korban,” pungkasnya. (atn)