Wali Kota Sawahlunto Deri Asta bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turun ke Pasar Sawahlunto memantau ketersediaan bahan pangan, Sabtu (25/3).
Dalam inspeksi mendadak (Sidak) di hari ketiga Ramadhan 1444 H ini, Deri Asta bersama tim sekaligus memonitor stabilitas harga terkini, terutama untuk jenis sembilan bahan pokok (pokok). Serta bagaimana daya beli masyarakat, dan apa saja kendala, keluhan yang dialami para pedagang maupun warga masyarakat.
Sebagaimana diketahui, bahan kebutuhan pokok (terutama bahan pangan) di Kota Sawahlunto sebahagian besar dipasok dari luar daerah. Maka pada sewaktu-waktu bisa saja ketersedian bahan kebutuhan harian tersebut mengalami kendala, bahkan tersendat.
Disebabkan oleh berbagai faktor diluar prediksi. Seperti mulai dari beras, minyak goreng, telur, tomat, cabai, bawang, ikan segar, daging, dan lain sebagainya. Semuanya itu akan lancar tersedia ditingkat pedagang jika proses distribusinya juga lancar.
Selain faktor lainnya bersifat prinsip. Deri Asta menegaskan, pemenuhan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat Kota Sawahlunto cukup bergantung dari Pasar Sawahlunto.
Para pedagang bahan harian (pengelola kedai/ warung) yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan membeli stok dari Pasar Sawahlunto. Maka untuk stabilitas bahan pangan ditingkat bawah berhulu ke Pasar Sawahlunto. Ditunjang pasar mingguan yang ada disejumlah desa/kelurahan.
“Alhamdulillah dari hasil penelusuran ke sejumlah pedagang pasar, disebutkan bahwa sampai kini penyalurannya bahan sembako masih aman dan lancar. Namun untuk kondisi harga barang, memang di antaranya ada mengalami kenaikan,” ujar Deri Asta disela kunjungannya.
Menurutnya soal kenaikan harga, terjadi secara nasional, sebagai dampak dari inflasi. Sesuai arahan dari pemerintah pusat, jika nanti terjadi kenaikan harga yang tidak terkendali maka Pemko Sawahlunto akan melakukan kebijakan, seperti operasi pasar.
Melalui inspeksi mendadak tersebut Deri Asta mengimbau agar para pedagang jangan ada yang melakukan penumpukan bahan-bahan pokok tersebut. Karena praktik tersebut dapat mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga di tingkat lokal.
Khusus untuk pedagang di area pasar pabukoan depan Pasar Sawahlunto ditegaskan Deri Asta bahwa tim dari Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk KB) mulai turun melaksanakan pemeriksaan sampel makanan yang dijual pedagang.
Guna memastikan bahan makanan yang dijajal para pedagang selalu memenuhi standar kesehatan. Terbebas dari campuran zat-zat berbahaya yang dapat merugikan kesehatan konsumen. Seandainya ditemui makanan pabukoan yang dijual mengandung bahan berbahaya, maka pedagang akan dipanggil, serta diberikan sanksi. (atn)
