Cairan Busa Menyembur dari Tanah

166
Polisi memasang garis polisi di lokasi semburan cairan busa di Kabupaten Sijunjung. (IST)

Fenomena alam tak lazim muncul di daerah Bukitgombak, Padanglaweh Selatan, Kecamatan Koto VII, Kabupaten Sijunjung. Benda cair mirip busa sabun, tiba-tiba menyembur dari dalam tanah di kawasan area peladangan milik warga, Rabu (10/9).  Kejadian tersebut membuah heboh warga setempat.

Selain menjadi tontonan, warga setempat juga merasa cemas, cairan itu membawa musibah seperti lumpur lapindo, di Jawa Timur. Beredar informasi, lokasi semburan busa yang menebarkan bau menyengat itu diduga dulu pernah menjadi titik pengeboran migas oleh sebuah perusahaan tambang migas. Polsek Koto VII saat ini sudah memasang garis polisi di lokasi tersebut.

Warga setempat, Bakri, menuturkan, cairan busa berbau menyengat itu muncul pagi hari, saat warga hendak pergi ke ladang. “Saya dapat kabar dari kawan, kemudian langsung ikut menyaksikannya,” aku Bakri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung, Henri Chaniago, menyatakan pihaknya telah menurunkan jajarannya ke lokasi kejadian guna meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang tak diinginkan. “Memang benar,  benda cair mirip busa didapati menyembur dari tanah di kawasan Padanglaweh, Kecamatan Koto VII. Hingga tim BPBD ikut diturunkan ke lokasi kejadian,” ujarnya.

Pihaknya belum bisa menjelaskan busa misterius tersebut berjenis bahan apa, serta berpotensi berbahaya atau tidak. Karena sejauh ini masih dalam kajian oleh instansi terkait. Untuk penanganan lebih lanjut menunggu hasil tes labor.  “Dinas Perkim LH Sijunjung telah mengambil sampelnya. Bahkan sampel tersebut dibawa ke Laboratorium Lingkungan Hidup di Padang untuk diteliti,” tegasnya.

Sementara, Kapolres Sijunjung, AKBP Andry Kurniawan, mengaku telah mengambil langkah-langkah strategis terkait munculnya fenomena alam tersebut.  “Konsentrasi polisi untuk sementara ini yakni fokus mengamankan lokasi kejadian. Demi keselamatan, anggota pun telah memasang garis polisi,” kata Kapolres.

Baca Juga:  Awasi Kuliner di Pasar Pabukoan

Terkait adanya indikasi lokasi kejadian merupakan salah-satu bekas titik pemboran migas oleh sebuah perusahaan swasta, pihaknya mengaku masih melakukan koordinasi.
Terpisah, Sekretaris Dinas Perkim-LH Kabupaten Sijunjung Dainis menyebutkan, pihaknya telah turun ke lokasi untuk mengambil sampel buih busa tersebut.

“Tadi petugas dari labor lingkungan hidup sudah turun ke lokasi untuk mengambil sampel. Selanjutnya akan dibawa ke Padang untuk diteliti. Kita belum bisa memberikan keterangan, sampai nanti keluar hasil labornya,” jelas Dainis.

Mengingat lokasi penemuan tidak jauh dari lokasi aktifitas eksplorasi migas yang dilakukan perusahaan PT. Rizki Bukit Barisan Energy (RBBE). Fairuz selaku Field Head perusahaan, mengatakan, pihaknya juga telah turun ke lokasi untuk pengecekan.

“Fenomena ini sebetulnya hal biasa, cuma saya belum bisa komentar banyak, karena belum punya data terkait itu. Sudah dicek sama petugas ke lokasi penemuan tadi,” ujarnya.

Pihaknya juga mengatakan fenomena buih tersebut juga tidak berkaitan dengan aktivitas migas yang dilakukan perusahaan. ”Gak ada. Dari hasi pemeriksaan gas detector, CO karbon monoksida nilainya 0. H2S gas belerang nilainya 0. O2, oksigen nilainya 20 ppm,” sebutnya melalui pesan singkat WhatsApp.

Dikatakannya, CO karbon monoksida dan H2S gas belerang adalah gas yang berbahaya. Namun tidak ditemukan kandungan tersebut pada buih. Dari hasil pemeriksaan gas detector mengatakan hasilnya 0.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati hingga hasil dari labor lingkungan hidup dikeluarkan. Sehingga bisa dideteksi apa, penyebab dan berbahaya atau tidak terhadap lingkungan.(atn)