Program SANASSiB Digulirkan

3

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sijunjung gulirkan program SANASSiB (Satu Nagari Satu Sarjana Santri Binaan). Dengan demikian diharapkan standar akademik/pendidikan masyarakat dapat terus naik.

Program ini digebrak untuk pendayagunaan ZIS berupa beasiswa untuk santri dan mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu dan tergolong sebagai Mustahik.

Ketua Baznas Kabupaten Sijunjung, Hidayatullah menegaskan, program SANASSiB tersebut bertujuan untuk meningkatkan standar dan kualitas pendidikan, serta tersedianya kader-kader ulama di tiap nagari se-Kabupaten Sijunjung.

“Kita menargetkan seluruh nagari di Kabupaten Sijunjung yang telah membentuk UPZ dan aktif akan diberikan kesempatan untuk mengajukan calon Mustahik penerima manfaat beasiswa SANASSiB. Kita berharap hingga akhir periode kepemimpinan Baznas Kabupaten Sijunjung 2021-2026, kader ulama Baznas Kabupaten Sijunjung sudah tersebar di tiap Nagari,” jelas Hidayatullah didampingi Wakil Ketua Dharmawan, dan Sekretaris, Meri Muliadi.

Lebih lanjut diungkapkan, penjaringan penerima beasiswa tersebut telah dimulai dengan seleksi wawancara dilaksanakan tanggal 25-26 Februari 2023. Alhasil, seleksi wawancara tercatat diikuti oleh 15 Santri dan 17 mahasiswa yang sebelumnya telah dinyatakan lolos tahap seleksi administrasi dan faktual di Kantor Baznas Sijunjung.

Baca Juga:  Inovasi OPD Berdampak Pada Kinerja

Seleksi wawancara digelar secara tim, terdiri dari unsur Pemerintah Daerah melalui Diknas dan Kesra, Kemenag, MUI dan Pimpinan Baznas Kabupaten Sijunjung. Meri Muliadi menyebut, secara umum sasaran dari program tersebut juga bertujuan untuk mendongkrak standar Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sijunjung.

Di mana dengan semakin tingginya strata pendidikan masyarakat, akan semakin meningkat pula tingkat kecerdasan dan intelektual masyarakat.

Seiring dengan itu, semangat warga untuk berkuliah pun terus tumbuh, berkembang. Sejatinya masalah rendahnya strata pendidikan masyarakat tidak hanya disebabkan oleh faktor ekonomi, namun juga karena masalah klasik (kemauan). (atn)