
Berpotensi terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem, Pemko Solok minta seluruh lini mulai dari kelurahan hingga OPD harus mampu untuk melakukan penanggulangan bencana, siap, dan tangguh dalam menghadapi bencana.
“Penanggulangan bencana merupakan urusan kita semua,” ujar Wawako Solok Ramadhani Kirana Putra, Rabu (3/5) saat meninjau Batang Gawan.
Ia mengatakan meskipun Kota Solok tidak terlalu rawan bencana jika dibandingkan daerah tetangga. Tapi setiap perangkat harus siap dalam menghadapi bencana yang mumgkin terjadinya, khususnya banjir.
“Ada dua jenis bencana yang sering terjadi (di Kota Solok) seperti banjir, dan ini sedang kita usahakan menanggulanginya dengan normalisasi sungai dan perbaikan drainase. Kemudian gempa bumi, karena Kota Solok termasuk dalam kawasan patahan semangka,” ujarnya.
Tingginya curah hujan di Kota Solok, Selasa (2/5) membuat beberapa rumah warga di Kompleks Nusa Indah II terendam air.
Banjir dengan ketinggian betis orang dewasa itu, disebabkan oleh meluapnya Sungai Batang Gawan di Kelurahan Tanahgaram, Kecamatan Lubuksikarah. Tak hanya merendam perumahan warga, banjir juga mengakibatkan longsor dikawasan dibelakang Masjid Al Aqsa Tanahgaram.
“Segera lakukan langkah-langkah percepatan penanggulangan, terutama kepada masyarakat yang terdampak langsung oleh banjir “ tegas Wawako.
Ia juga meminta seluruh SKPD harus respons dan cepat tanggap dalam penanganan bencana, setiap SKPD juga punya tugas untuk penanggulangan saat bencana sesuai Tupoksi masing-masing. “Saya harap seluruh SKPD mengetahui fungsi dan kerja mereka saat terjadi bencana,” tutupnya.
Kalaksa BPBD Kota Solok Gusmanri menyebut Pemerintah Kota Solok melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok selalu melakukan sosialisasikan program penanggulangan bencana kepada masyarakat.
“Kita memiliki program bertajuk Kelurahan Tangguh Bencana (KTB), dengan tujuan untuk menciptakan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana alam, khususnya bencana banjir yang kerap melanda Kota Solok,” ujarnya.
Potensi bencana yang dihadapi oleh Kota Solok di antaranya berupa banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, Kota Solok juga berada pada jalur patahan semangka yang sewaktu-waktu dapat saja terjadi gempa bumi.
Berdasarkan pemetaan di Kota Solok ada lima kelurahan yang rawan bencana banjir, yakni Kelurahan Simpangrumbio, Kotopanjang, IX Korong, Tanahgaram, dan Aro IV Korong. Adapun, program itu juga bertujuan untuk melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya bencana dari dampak-dampak yang merugikan mereka. (frk)