Gencarkan Sosialisasi Penggunaan Pupuk Organik

6
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar.(NET)

Untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk di Kota Solok, Pemko Solok melalui Dinas Pertanian gencarkan penyuluhan pemakaian pupuk alternatif atau pupuk organik kepada petani di daerah itu.

“Karena adanya keterbatasan subsidi pupuk saat ini, maka diharapkan petani di Kota Solok dapat mengaplikasikan pupuk organik di sawahnya, selain itu kita juga mengedukasi petani mengenai pentingnya kandungan unsur hara didalam tanah,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Zukifli.

Petani kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi bukan karena pupuk yang langka akan tetapi karena subsidi pupuk yang berkurang oleh Kementerian Pertanian. Ia juga mengatakan, hingga saat ini untuk pupuk NPK Phonska sebanyak 385 ton telah habis seluruhnya.

Selain itu pupuk SP-36 saat ini juga tidak lagi disubsidi oleh pemerintah. Permasalahan pupuk lainnya yakni seperti harga pupuk nonsubsidi yang meroket tinggi dan kurangnya pemakaian pupuk organik oleh petani sawah.

“Atas dasar itu, kita sudah berikan pelatihan tematik tentang pupuk dan pemupukan padi sawah bagi petani dan penyuluh,” tambahnya.

Sebelumnya, Wako Solok, Zul Elfian Umar mengimbau dinas terkait untuk memaksimalkan sosialisasi terkait penggunaaan pupuk organik, dengan memberikan pelatihan rutin, dengan harapan bisa memberikan masukan yang positif dalam pengembangan sektor pertanian di Kota Solok.

Baca Juga:  Latih Pelaku Usaha Kembangkan Pangan Olahan

Ia menegaskan, dinas terkait harus mampu merealisasikan program-progam yang berkaitan dengan upaya meningkatkan pengetahuan petani dalam mengolah bahan-bahan organik menjadi pupuk serta pakan ternak.

Ia juga menjelaskan, penggunaan pupuk organik selain dapat memperbaiki struktur tanah, juga dapat meningkatkan produktivitas lahan di Kota Solok.

Tentunya, hal tersebut sejalan dengan tujuan Pemerintah Kota Solok dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak untuk meningkatkan taraf kehidupan dan kemampuan ekonomi yang lebih baik, maju dan berkembang secara simultan (sustainable) dengan cara pemanfaatan seluruh potensi yang ada di Kota Solok.

Lebih lanjut, menurut Zul Elfian, saat ini pertanian bukan lagi sekadar penyambung hidup petani, tapi sudah menjadi bisnis, dalam artian komoditi-komoditi yang berasal dari Kota Solok, sudah memiliki pasar dan segala tuntutannya.

“Saya minta dinas terkait lebih gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya pupuk kimia jika digunakan terus-menerus, serta juga memberikan solusinya,” tukasnya. (frk)