Prioritaskan Pengentasan Kemiskinan

6
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar.(NET)

Meski Kota Solok masuk 10 besar nasional dengan angka kemiskinan terendah, namun seluruh lingkup di Pemko Solok diminta untuk terus meningkatkan kerja dan kinerja dalam upaya pengentasan kemiskinan.

“Secara angka kita (Kota Solok) 10 besar terendah nasional, tapi pengentasan kemiskinan selalu menjadi program utama Pemko Solok, untuk itu seluruh elemen harus memaksimalkan seluruh program yang berkaitan dengan itu,” ujar Wali Kota Solok Zul Elfian Umar.

Berdasarkan data  Badan Pusat Statistik Kota Solok, tahun 2021 3,24 persen, dan tahun 2022 diangka 3,11 persen. Dikatakan Zul Elfian, angka itu adalah angka kemiskinan terendah kedua di Sumatera Barat setelah Kota Sawahlunto, dan masuk 10 besar terendah secara nasional.

Pemerintah Kota Solok melalui Tim Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), juga memiliki data keluarga miskin yang bersumber dari hasil Verifikasi dan Validasi langsung ke lapangan terhadap data by name by address.

Zul Elfian menyebut masing-masing dinas atau OPD terkait harus mampu berkontribusi positif dalam mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, masing-masing dinas harus mengevaluasi kinerjanya yang telah berlalu sebagai salah satu acuan dalam menjalankan program dimasa mendatang.

“Saya sangat yakin, dengan memberikan pelayanan yang baik pada masyarakat akan berdampak pada percepatan pembangunan. Dengan peningkatan pelayanan itu, maka target penurunan angka kemiskinan hingga 1 persen bisa direalisasikan,” tambahnya.

Baca Juga:  Perkuat Kerja Sama Lintas Program

Penurunan angka kemiskinan merupakan salah satu indikator dalam mengukur keberhasil program pemerintahan yang telah dijalankan. Pembangunan yang dilakukan harus mampu memberikan efek positif terhadap perekonomian masyarakat.

Pada tahun 2022 terjadi peningkatan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Solok, dimana pada tahun 2021 nilai IPM Kota Solok sebesar 77,07 meningkat 0,4 poin menjadi 77,44 pada tahun 2022.

Ia menyebut, masing-masing dinas atau OPD terkait harus mampu berkontribusi positif dalam mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat. Seluruh lingkup Pemko Solok harus mengevaluasi kinerjanya yang telah berlalu sebagai salah satu acuan dalam menjalankan program dimasa mendatang.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Solok, Zulfadli mengatakan, dalam upaya menurunkan angka kemiskinan Pemerintah Kota Solok, pihaknya terus memaksimalkan Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di Kota Solok, agar lebih meningkatkan akses layanan dan penanganan Fakir Miskin dan Orang Tidak Mampu di Kota Solok.

“Hal itu juga untuk mendukung verifikasi dan validasi data terpadu penanganan fakir miskin dan orang tidak mampu di Kota Solok,” tutupnya. (frk)