Kelompok Ternak Gubalo Dilatih Membuat Pupuk Organik 

21

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unand melalui program membantu nagari membangun, melakukan pengembangan usaha ternak kerbau penghasil dadih. Lokasinya di Jorong Tanjungmodang, Nagari Tanjungbonai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanahdatar, melalui pengolahan pupuk organik.

Tercatat 10 peternak perwakilan Kelompok Ternak Gubalo mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organik ini. Dalam pelatihan ini dibuat berbagai komposisi pupuk terdiri dari pupuk kandang, sekam, daun titonia dan ditambahkan Mikro Organisme Lokal (MOL) dan Bakteri Asam Laktat (BAL). MOL berasal dari jeruk busuk yang didapat dari perkebunan jeruk di daerah tersebut, sedangkan BAL berasal dari dadih.

Ketua Tim PKM Dr dr Susmiati MBiomed sewaktu membuka pelatihan berharap anggota kelompok ternak mengikuti dengan sungguh-sunguh dan bisa mengaplikasikannya nanti, sehingga pupuk kandang dapat dimanfaatkan dan dijual dengan harga lebih tinggi.

“Kita berharap seiring terbentuknya kelompok peternak yang bisa mengolah limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik ini, bisa meningkatkan income peternak kerbau selain daging dan dadih,” ujar Susmiati.

Menurut dia, daerah Tanjung Modang Tanjung Bonai salah satu daerah binaan Unand dalam pengembangan kerbau penghasil dadih untuk meningkatkan kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Baca Juga:  Penanganan Kawasan Kumuh Dipertanyakan

Pelatihan sendiri diberikan duo dosen Fakultas Peternakan Afriani Sandra SPt MP dan Prof dr Endang Purwati MS. Pupuk organik yang diproduksi berasal dari bahan yang ada di Tanjungbonai yaitu pupuk kandang, daun titonia, sekam. Sedangkan MOL dibuat dari pembusukan jeruk, air kelapa dan air beras. Untuk BAL berasal dari ekstraksi dadih. Setelah bahan pupuk dicampur dan difermentasi selama 2-3 minggu kemudian baru dianalisis kadar NPK-nya.

“MOL berup larutan hasil fermentasi dengan bahan dasar jeruk busuk atau jeruk yang tidak bisa dijual yang ada di perkebunan sekitar Tanjungmodang. MOL dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair, dekomposer dan pestisida nabati. Untuk pembuatan pupuk organik padat,  MOL bisa ditambahkan pada pupuk kandang. Setelah difermentasi sekitar 2 minggu pupuk ini dianalisis kandungan Nitogen, pospor dan Kalium (NPK)-nya,” ujar Afriani Sandra. (rdo)