Nakes Dominasi Realisasi Vaksin, Paparan Covid-19 Capai 4.461 Orang

ilustrasi vaksinasi.(NET)

Angka paparan Covid-19 di Tanahdatar telah mencapai 4.461 orang sejak pandemi melanda Tanahdatar Maret 2020. Dari jumlah itu 3.539 orang berhasil sembuh, sedangkan 150 orang dinyatakan meninggal karena terpapar.

Kurangnya kesadaran menerapkan prokes dan rasa tidak percaya akan paparan Covid-19 19 menjadi penyebab dominan tingginya paparan Covid-19 di Tanahdatar. Padahal berbagai upaya telah diupayakan untuk meminimalisir penyebaran di Luhak Nan Tuo oleh pemerintah kabupaten melalui satuan tugas maupun instansi terkait.

Upaya-upaya yang telah dilakukan di antaranya meningkatkan sosialisasi kepada seluruh elemen, hingga memberikan sanksi kepada pelanggar prokes, sampai pemberian vaksin. Kurangnya kepercayaan terhadap vaksin pada awalnya menjadikan angka realisasi vaksinasi di Tanahdatar minim. Namun, setelah berbagai usaha dilakukan sedikit demi sedikit mulai menampakkan peningkatan.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Tanahdatar Roza Mardiah mengatakan, secara keseluruhan persentasi vaksinasi di Tanahdatar telah mencapai lebih kurang 17,50 persen baik vaksinasi tahap awal maupun tahap dua.

Dari jumlah persentasi itu, tenaga kesehatan (nakes) memiliki persentasi paling tinggi, dimana pada vaksin tahap awal realisasi mencapai 110,88 persen dan tahap dua 102,52 persen. Kemudian tenaga pelayanan publik mencapai 82,66 persen untuk vaksin tahap awal, sedangkan pada tahap dua mencapai 41,45 persen.

Sedangkan untuk masyarakat umum untuk tahap awal mencapai 7,45 persen, dan 2,69 persen untuk vaksin tahap dua. Sedangkan untuk remaja 12-17 tahun masih minim, baru berkisar pada 0,73 persen untuk tahap awal, dan 0,05 persen untuk vaksinasi tahap kedua.

Sedangkan untuk lansia, vaksinasi tahap awal mencapai 4,92 persen, dan vaksinasi tahap kedua baru mencapai 1,72 persen. Roza menyebutkan, meningkatnya partisipasi masyarakat untuk melakukan vaksin itu disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya, karena upaya sosialisasi dan instruksi dari pemerintah pusat hingga kabupaten yang gencar menyerukan upaya vaksinasi.

”Sejak Juni hingga saat ini animo masyarakat sendiri mulai meningkat. Bahkan beberapa puskesmas sempat juga kekosongan stok vaksin. Untuk memenuhi kebutuhan stok, kita juga terus berkoordinasi dengan pihak dari provinsi,” jelas Roza.

Seiring dengan gencarnya upaya tracking yang dilakukan, perkembangan kasus positif juga meningkat di Tanahdatar.  Akumulasi kasus konfirmasi postif Covid di Tanahdatar hingga Selasa (17/8) tercatat 4.461 orang. Sebanyak 3.539 sudah sembuh hasil dengan hasil negatif. Sisanya, 660 orang isolasi mandiri, dan meninggal dunia tercatat 150 orang. (stg)