Aliansi Mahasiswa Tanahdatar yang berasal dari berbagai perguruan tinggi melakukan aksi unjuk rasa di depan geudng DPRD Tanahdatar, kemarin (21/10). Aksi yang dilakukan ratusan mahasiswa itu berjalan tertib meski diwarnai dengan aksi bakar ban.
Dalam unjuk rasa itu, mahasiswa mempertanyakan kinerja anggota DPRD Tanahdatar yabg dianggap kurang berpihak ke masyarakat. “Kami ke sini mempertanyakan hak-hak dari masyarakat Tanahdatar. Saat ini masih banyak jalan-jalan kabupaten dan jalan utama di Kabupaten Tanahdatar yang rusak,” sebut salah seorang mahasiswa.
Mahasiswa menyebut tidak ada keberpihakan DPRD Tanahdatar dalam memperjuangkan pembangunan daerah Menanggapi keluhan mahasiswa itu Ketua DPRD Tanahdatar H Roni Mulyadi Dt Bungsu, Wakil ketua DPRD Tanahdatar Anton Yondra serta berapa anggota DPRD Tanahdatar Dedi Irawan, Abu Bakar mengajak mahasiswa berdiskusi.
H. Roni Mulyadi Dt Bungsu menyebut akibat Covid-19 banyak kegiatan proyek pembangunan yang sudah direncanakan dibatalkan. Semua anggaran difokuskan untuk kegiatan penanggulangan Covid-19.
DPRD Tanahdatar juga telah melakukan refocussing anggaran tahun 2020 dalam upaya mempercepat penanganan Covid-19 sebesar Rp 59 miliar. “Beban APBD Tanahdatar tahun ini selain defisit yang besar juga terjadinya pengurangan dana transfer dari pusat. Seluruh Pokir dan BKBK yang ada dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19,” ucapnya.
Terrkait dengan masih banyak jalan yang berlubang, ia menyebut jika jalan kabupaten kewenangan berada di kabupaten dan jika jalan itu berada di jalan provinsi, kewenangan berada di pemerintah provinsi. Dan jika jalan Nasional kewenangan berada di tingkat Pusat. (mal)